ISLAM AGAMA KESEHATAN

ISLAM AGAMA KESEHATAN

Selasa, 25 Desember 2012

MENELUSURI LELUHUR DALIMUNTHE

Ada satu penelitian tentang pertemuan silsilah Dalimunthe Gunung Tua, Rantau Prapat, dan Muara Tais Sigalangan. Penelitian ini dilakukan oleh Drs. S.S. Sidabutar tahun Februari 1977. Menurut penelitian itu. Oppu Jalak Maribu yang sebagian menulis Ompu Jelek Maribur memiliki anak bernama Siudan Potir. Siudan Potir memiliki tiga anak.( 1. Tuan Morlum. Tuan Morlum punya anak namanya: a. Sutan Dunia. Inilah yang berkembang di Huta Tonga. b. Si Gobir. c. Jamandongar. Inilah yang berkembang di Muara Tais Sigalangan) (2. Raja Udik, anakni Siudan Potir, pahoppuni Oppu Jalak Maribu lah yang berkembang di Gunung Tua dan sekitarnya termasuk Purbasinomba.), (3. Oppun Jolak, anakni Siudan Potir, pahoppuni Oppu Jalak Maribu lah yang berkemang ke Poldung Rantau Prapat.

Jadi Sangat Jelas silsilah pertemuan Dalimunthe Gunung Tua, Rantau Prapat, dan Muara Tais Sigalangan ketemua di Siudan Potir, anak dari Oppu Jalak maribu.

Khusus untuk Gunung Tua. Raja Udik punya anak bernama Baruang Sodang Dangon. Baruang Sodang Dangon punya anak dua. Pertama Oppu Juangga, tinggal di Gunung Tua Julu dan kuburannya di Tor Sipipisan dan Kedua Oppun Sohalis, tinggal di Purbasinomba. Jadi Dalimunthe Gunung Tua dan Purbasiomba ketemu di Baruang Sodang Dangon. Jadi Oppun Juangga, oppung ni oppung niama Oppu Jalak Maribu. Songoni muse Oppun Sohalis, oppung ni oppung niama Oppu Jalak Maribu.

Penulis
:SEHAT SULTONI PINAYUNGAN BIN H. ABDUL RAHMAN I BIN MARAHAMIN BIN H. ABDUL RAHMAN BIN H. IDRIS BIN JAROBAEN BIN  JABILA BIN RAJA ONDOLAN BIN RAJA DOLOK BIN OPPUN JUANGGA DALIMUNTHE BIN BARUANG SODANGDANGON BIN RAJA UDIK BIN SIUDAN POTIR BIN OPPUN JALAK MARIBU BIN BARUANG SODOPAHON BIN  MUNTHE TUA (TUAN MUNTHE) BIN TUAN SORBA DIJULU (NAI AMBATON) BIN TUAN SORI MANGARAJA I BIN RAJA SISUMBAON BIN RAJA BATAK BIN OPPU PAUTAN DIBATA BIN OPPU ENG BANUA BIN OPPU RAJA BONANG-BONANG BIN OPPU RAJA ADOP-ADOP IBAT MANISI BIN RAJA BATARA GURU.

Kamis, 27 September 2012

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

Jumat, 04 Mei 2012

Memahami Cita-Cita dan Obsesi

Plato: Jangan sekali-kali engkau mencintai orang yang cita-citanya lebih rendah dari cita-citamu, sementara obsesinya lebih tinggi dari obsesimu dan kecerdikannya melebihi kecerdikanmu.
Sumber. Mulyadi Kertanegara, The Best Chicken Soup of the Philosopehers, (Bandung: Hikmah, 2005), hal. 59


Cita-cita sepertinya planning jangka panjang yang telah diukuti oleh usaha-usaha untuk mencapainya. Sedangkan obsesi persistent idea dominating a person's mind. Terkadang kita baru berobsesi belum bercita-cita, tetapi kita mengatakan cita-cita. Obsesi baru sekedar gagasan pikiran yang belum diikuti oleh usaha untuk mencapainya. Mulai sekarang, mari kita sesuaikan bahasa cita-cita dan obsesi.

Sementara tahun 1980 an sampai 1990-an, saya masih mendengar orang-orang yang belajar bahasa Inggris di Indonesia, mengatakan pintar dengan “clever”. Baru tahun 2000, saya mendengarnya dari dosen bahasa Inggris bahwa clever itu sudah disebut dengan cerdik, alias licik seperti kancil. Untuk itu janganlah gunakan lagi isitilah, “cerdik pandai” untuk mengatakan alim-ulama. Itu sudah tidak responsive dengan zamannya alias using.

Kalimat gnomologis Plato di atas mengajarkan kita untuk mencari kawan yang rajin, apalagi kawan hidup yang diharapkan selama-lamanya. “Tidur dipagi hari katanya mewariskan kemiskinan”. Memang saya juga sangat sadar, bahwa orang-orang yang cepat bangun pagi dan bergegas melaksanakan tugas kepada Allah dan tugas duniawi, itu menjadi  idola saya.  Pernah saya dengan K.H. Hasan Abdulah Sahal, salah satu pimpinan Pondok Modern Gontor mengatakan bahwa orang yang cantik itu adalah orang yang bersedia bangun di tengah malam dan berkomunikasi dengan Allah (tahajjud).

Jika waktu tahajjud saja ia dapatkan, logikanya waktu shubuhnya juga baik. Tetapi fenomenaya, sering saya alami ya Allah, ketika bangun untuk tahajjud, maka menjelang shubuh ngantuk berat. Itu barangkali mesti diatasi. Tidak tepat logika tahajjud yang sunat diikuti, shubuhnya terlamabat. Kalimat hikmat Plato di atas kita tafsirkan dalam kalimat singkat, “Jangan Menikah Dengan Orang Malas!”.