ISLAM AGAMA KESEHATAN

ISLAM AGAMA KESEHATAN

Kamis, 27 September 2012

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l

SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES


SEMUA PERKATAAN BENAR KATA ZENON, SALAH KATA ARISTOTELES (Jum’at, 28-9-2012)

Aristoteles mengatakan bahwa pendapat Zenon itu salah. Lantas, ia mengatakan kepada Zenon, “Jika engkau berkata bahwa pendapatku benar, maka engkau telah membatalkan pendapatmu sendiri, dan jika engkau berkata bahwa pendapatku salah, maka engkau telah menguatkan pendapatku.” Zenon bungkam dan diam.  Sumber: Mulyadhi Kartanegara, The Best Chicken soup…, hal. 67-68

Sayangnya, Pak Mulyadhi tidak menuliskan konteks pembicaraan Aristoteles dan Zenon itu. Jika dipahami secara umum, pandangan Zenon itu dalam bahasara Arab disebut junun alias gila. Bayangkan jika itu diphami para ahli pendidikan, bagaimana menerapkan ujian. Guru memberikan pertanyaan, murid dan siswa menjawab. Jawabannya semua benar. Bagaimana merankingnya semua rata-ratanya 10. Peguruan tinggi juga gak usah membuat sidang skirpsi, sidang tesis, dan sidang disertasi, wong semua perkataan itu benar. Penguji atau promotor bertanya, jawaban peserta sidang atau promopendus semua benar. Nilainya tentu 100 A+. Kalau begitu, ngapain repot-repot buat sidang.
Tapi kakau kita dalam posisi peserta sidang ada peserta ujian, cocok juga kita ikutin pendapat Zenon itu, biar gak repot. ha……………….l